Tampilkan postingan dengan label korupsi di indonesia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label korupsi di indonesia. Tampilkan semua postingan

Senin, 30 Mei 2011

27 April, 2011, Merekrut Anggota NII

27 April, 2011

Merekrut Anggota NII

Filed under: Blogroll.triheriyanto36@yahoo.com
PEREKRUTAN ANGGOTA NEGARA ISLAM INDONESIA (NII )
NII adalah sebuah organisasi ‘bawah tanah’ yang tidak memiliki bentuk (seperti siluman). Meski tanpa bentuk, namun NII terus merekrut anggota-anggota baru yang bentuknya jelas, manusia. Meski marak dibincangkan bahwa manusia yang direkrut umumnya dari kalangan cendikia (mahasiswa dan pelajar), namun secara terinci, hampir semua kalangan akan menjadi bidikannya.
Saya pribadi tidak terlalu yakin kalau pimpinan NII adalah orang Islam (dalam arti luas), karena Islam bertujuan baik dan dilakukan dengan cara-cara yang baik pula. Saya khawatir, karena siluman, ia bisa masuk ke organisasi dengan struktur yang jelas (menyurupi). Yang lebih khawatir lagi, NII telah menyusupi organisasi intelectual crime, yang mampu membelokkan Islam dengan (logikanya) sehingga boleh melakukan cara-cara yang buruk (menghalalkan segala cara) untuk mencapai tujuannya (pasti yang buruk pula).
Di lingkungan rumah saya, ada empat orang yang sempat direkrut (semuanya wanita berjilbab), tiga orang di antaranya mahasiswa, dan satu orang pembantu rumah tangga (PRT). Satu orang (mahasiswa) masih hilang, satu orang (mahasiswa) sudah meninggal (karena penyakit ginjal), satu orang (mahasiswa) sudah hidup normal kembali, dan satu orang PRT kabur dari kantor polisi.
Ciri-ciri ketiganya (mahasiswa) sangat mirip ketika awal-awal direkrut, yaitu: berkali-kali kehilangan handphone (HP) dan minta belikan lagi ke orang tua, dan salah satunya pernah kehilangan sepeda motor sebanyak dua kali, dan terus digantikan oleh orang tuanya. Kesamaan lainnya adalah, menjadi penyendiri, pendiam, namun hampir setiap malam berhubungan melalui HP dengan seseorang yang tidak boleh diketahui identitasnya oleh orang tua atau anggota keluarga lainnya. Lambat laun, mereka sering pulang larut malam, atau sampai menginap ke rumah orang lain yang tidak boleh diketahui siapapun, hingga akhirnya menghilang sama sekali. Satu mahasiswa yang berhasil kembali ke kehidupan normalnya adalah karena ketegasan ayahnya. Suatu ketika (sang ayah sudah mulai geram), anaknya yang sering pulang larut malam, di’sidang’ di malam itu juga. Karena ketika ditanya identitas temannya (tempat menginap dan selalu menelponnya di malam hari) selalu tidak dijawab, tega tidak tega sang ayah menggamparnya dengan keras hingga ia jatuh terduduk, kemudian dirampas HPnya dan dibanting hingga hancur berantakan. Tentu saja melihat itu, si ibu ikut menangis keras dan melerai perilaku kasar sang ayah. Anak itu tidak diperkenankan keluar rumah selama satu minggu. Alhasil, singkatnya, anak itu kembali sadar dan memulai kembali kehidupannya seperti sebelum direkrut (dibai’at).
Adapun kisah anak yang meninggal, sudah sempat meninggalkan rumah lama, namun keluarganya dapat menemukannya di suatu tempat dan dipaksanya untuk pulang. Meski berhasil pulang, namun perilakunya sudah jauh berbeda (maaf, seperti orang gila). Tak lama kemudian, ia mulai sering sakit perut, pingsan, dan seterusnya hingga harus melakukan cuci darah setiap minggu sekali.
Sedangkan anak yang sampai sekarang belum pulang (sudah sekitar 2 tahun), ia tadinya kuliah di PTN di Bogor. Karena jauh, ia kos di dekat kampusnya. Awalnya, setiap hari minggu ia pulang, namun lambat laun makin jarang. Ketika sulit dihubungi, selalu ia bilang HPnya hilang, dan selalu dibelikan lagi. Lama-lama karena perilakunya berbeda dari biasanya, orang tuanya pun curiga dan mulai menginterogasinya. Alhasil, ia justru meninggalkan orang tuanya dan berhenti kuliah. Saat ini tidak diketahui rimbanya.




Pembantu Rumah Tangga
Yang justru saya sangat terkesan adalah seorang wanita yang bekerja sebagai PRT persis di depan rumah saya. Keluarga itu memang sulit berbaur dengan warga, entah karena rumahnya yang paling mentereng dibanding yang lain, entah minder, entah kuper yang jelas keluarga itu seakan menutup diri dengan lingkungannya meski warga lain sering mencoba ‘menariknya.’ Saya cerita mulai dari apa yang saya lihat, dan perlahan akan diceritakan hal-hal yang terkait dengan itu.
Ketika pulang kerja, saya melihat garasi (dengan pagar besi tinggi) di depan rumah saya penuh terisi barang. Ada lemari, ada tempat tidur, ada meja, bantal, dan sebagainya. “Wah, orang kaya habis belanja” pikir saya. Tak lama setelah itu, istri saya bercerita bahwa tadi siang barang-barang itu akan diangkut ke dalam truk. “Kok nggak jadi ?” tanya saya. Istri saya bilang “Pak Edmon yang menyelamatkannya !.”
Pak Edmon adalah tetangga di sebelah kanan rumah itu. Ia sudah lama tidak bekerja (pensiunan perusahaan swasta) karena penyakit diabetes yang telah membuatnya glukoma sehingga kedua matanya tidak dapat lagi melihat. “Kok bisa ?” tanya saya lagi.
“Pak Edmon keluar (mungkin masih hafal jalannya), dan menunjuk-nunjuk kuli serta supir truk sambil berteriak “turunkan lagi barang-barang itu !, kalau tidak, saya datangkan polisi ke sini !”” jawab istri saya. Pak Edmon adalah keturunan Batak dan biasa kerja di lapangan (mandor bangunan di perumahan), meski perawakannya kecil dan berkulit gelap, namun suaranya masih keras dan tegas.
“Pak, demi Allah, ini perintah majikan saya, ia mau pindah rumah…” kata sang PRT. Pak Edmon tetap bersikeras, “pokoknya dia harus ijin ke tetangganya dulu sebelum pindah !!.” Akhirnya truk itu berlalu kembali, dan mungkin ada urusan dengan si PRT, PRTpun ijin ke ‘depan’ sebentar bersama sang supir truk. Melihat gelagat seperti ini, istri saya mengambil gembok di rumah dan dikunci rumah itu dengan gembok rumah, dipikir si PRT pasti kabur.
Ternyata salah, si PRT itu ternyata kembali, namun tentu tidak bisa masuk kembali ke dalam rumahnya. Mengetahui ini, diam-diam tetangga lain menghubungi keamanan perunahan (anggota polisi), dan dibawalah PRT itu ‘dititipkan’ di Polsek Sukmajaya, Depok. Ketika maghrib tiba, sudah banyak warga yang kembali dari aktivitasnya dan berkerumun. Ternyata, tidak satupun dari kami yang bisa menghubungi si pemilik rumah karena satu-satunya nomor HPnya (yang ada pada kami) tidak bisa nyambung.
Akhirnya Pengurus RT dan beberapa warga, termasuk kaum ibu datang menjenguk PRT tersebut di kantor polisi, menanyai dan ‘menginterogasinya.’ PRT itu berumur sekitar 40an tahun, sangat sopan, sangat santun, dan seperti ‘berakhlak baik,’ karena menjalankan sholat dan membaca Alquran. Ada yang terkecoh menjadi tak percaya kalau ia mau berbuat jahat, termasuk istri dari pak RT. Saking tidak teganya, ia memberikan uang untuk makan sehari-hari di sana.
Dari PRT itulah warga tahu bahwa si pemilik rumah baru akan kembali dua hari lagi, dan sudah pergi satu hari lalu (berarti ia ke kampung selama 4 hari). Tidak ada yang kami kerjakan selain hanya mengawasi rumah itu dan menjenguk sang PRT (ada yang membawakan makanan). Tiba pada hari H si tuan rumah kembali dari kampung. Sekitar pukul 20.00 ia tiba dengan ciri khasnya, membunyikan klakson berkali-kali hingga si PRT membukakan pintu pagarnya.
Saya menghampirinya, dan iapun membuka kaca mobilnya. “Malam pak, apakah Bapak menyuruh pembantu Bapak untuk mengangkut barang-barang Bapak ?” tanya saya. “Enggak, mau ngangkut ke mana ?” tanya si tuan itu sambil terheran-heran. “Kalau begitu, silakan Bapak parkir mobilnya, dan turun dulu karena garasi rumah Bapak banyak barang”
“Ada apa ini ?” tanya si tuan begitu melongok ke dalam pagarnya, “kok barang-barang saya dikeluarkan seperti ini ?” tanyanya heran. Istri saya membukakan gembok rumah dan ditemani warga lain, ia masuk ke dalam pagar dan rumahnya. Saya kembali pulang karena tidak sadar saya kasih mengenakan kaos kutang dan celana pendek saja. Tapi saya tidak kembali lagi karena pasti sudah banyak warga yang menginformasikannya.
Warga meminta si tuan itu mengucapkan terima kasih kepada pak Edmon, karena atas keberaniannyalah semua barangnya diselamatkan. Bukannya segera melaksanakan permintaan warga, malah yang paling mengesalkan mendengar istrinya bersuara keras “emas-emasku ?!, HP-HPku ? …, hilang ya ?!.” Tak lama setelah itu, si tuan dan beberapa warga mendatangi kantor polisi untuk menemui sang PRT, tapi apa yang terjadi ?, si PRT telah kabur !.” Ternyata polisi di sana juga terkecoh dengan ‘perilaku baiknya,’ mereka mengijinkan sang PRT membeli pembalut wanita ke warung sebelah, dan tentu saja, tidak kembali.
Akhirnya, si tuan tadi mengambil beberapa tukang becak untuk mengembalikan barang-barangnya ke tempat semula. Ternyata, semua barang sudah hampir ludes, temasuk gorden, keset, dan sebagainya. Ternyata pula, istri si tuan tadi mengambil PRT itu beberapa hari lalu (bertemu di jalan menuju sekolah anaknya), karena berperilaku sopan dan mengaku dari daerah yang sama (di kampungnya), maka ia pekerjakan di rumahnya. Barang-barang yang berhasil diambil adalah barang-barang yang kecil-kecil bentuknya, seperti berbagai perhiasan dan beberapa HP. Itu pasti dilakukan satu hari sebelum peristiwa itu terjadi karena istri saya sering melihat PRT itu keluar-masuk dari depan komplek, mungkin barang-barang curian itu diserahkan ke kenalannya yang menggunya di depan karena ketika digeledah polisi pada hari kedua, tidak ditemukan barang-barang berharga yang disembunyikannya.
Cerita ini bisa merupakan cerita kriminal belaka, namun, kehebatan akting dan ketenangan si pelaku dalam berperilaku dan berkata-kata, mengaitkan orang dengan organisasi yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya, yaitu NII.


21 April, 2011

Waspadai Gerakan Illuminati

Filed under: Blogroll — Bambang Wahyudi @ 7:00 pm
ILLUMINATI
Illuminati adalah sebuah persaudaraan kuno yang pernah ada dan diyakini masih tetap ada sampai sekarang walaupun tidak ada bukti–bukti nyata keberadaan persaudaraan ini sampai saat ini. Illuminati berarti Pencerahan Baru. Para penganut Illuminati disebut Illuminatus yang berarti Yang Tercerahkan. Illuminati sebelumnya bernama Perfectibilists didirikan oleh Adam Weishaupt (1748-1811) seorang keturunan Yahudi yang lahir dan besar di Ingolstadt, memiliki latar belakang pendidikan sebagai seorang Jesuit yang lalu menjadi seorang pendeta Katolik dan selanjutnya mengorganisasi House of Rothschild. Illuminatus adalah orang – orang yang mencari jawaban apa yang disebut agama sebagai misteri Tuhan. Menurut mereka dengan ilmu pengetahuan tidak ada lagi misteri Tuhan, semua ada jawabannya. Salah seorang Illuminatus yang terkenal adalah Galilei Galileo seorang ahli antropologi yang terpaksa harus dihukum rumah seumur hidup oleh gereja akibat membuat pernyataan bahwa pusat alam semesta yang bukan bumi adalah matahari. Pernyataan tersebut dianggap menyinggung gereja karena secara tidak langsung menyatakan bahwa Tuhan dengan sengaja menempatkan pusat kehidupan di planet lain. Sejak saat itu illuminatus diburu oleh para kaum gereja. Mereka diburu dan diberi stamp salib di dada mereka baru kemudian dibunuh. Illuminati kemudian bergerak dari bawah tanah sebagai sebuah kelompok rahasia yang paling dicari oleh gereja. Para illuminatus yang melarikan diri kemudian bertemu dengan kelompok rahasia lainnya yaitu kelompok ahli batu yang bernama Freemasonry atau lebih sering disebut sebagai kelompok Mason.
Sejak bergabung dengan kelompok Freemasonry, illuminati menjadi semakin kuat karena dibantu oleh jaringan kelompok Freemasonry yang sepertinya tidak menyadari telah dijadikan alat transportasi aman oleh illuminati. Illuminati terus diburu oleh gereja. Mereka dicap sebagai penganut paham Luciferian Conspiracy. Lucifer sering dikaitkan dengan setan. Sehingga illuminati juga disebut sebagai kelompok saithan. Sebutan ini menjadi asal kata satan dalam bahasa Inggris yang berarti setan. Walaupun demikian mereka bukanlah pemuja setan, hal tersebut hanya propaganda gereja kepada Illuminati agar mereka semakin diyakini sebagai musuh masyarakat.
Sejak 1782 gerakan Illuminati menyebar dari Denmark sampai ke Portugal, bahkan lebih jauh lagi. Orang-orang Inggris yang terilluminasi bergabung dengan orang-orang Amerika membangun Loji Columbia di kota New York pada tahun yang sama. Seorang bangsawan muda Rusia, Alexander Radischev, bergabung di Leipzieg, dan menyebarkan doktrinnya ke kampung halamannya di St. Petersburg. Di Lisabon seorang penyair bernama Claudio Manuel da Costa menjadi anggota, dan ketika hijrah ke Brazil ia mendirikan sebuah cabang dengan dibantu dua orang dokter dari Ouro Preto, Domingos Vidal Barbarosa dan Jose Alvares Maciel. Pada tahun 1788 trio ini melancarkan pemberontakan Illuminati yang pertama, Inconfidencia Mineira, tetapi pemberontakan itu ditumpas ketika baru saja berputik oleh raja muda Marquis de Barbacena.
Johann Adam Weishaupt (Ingolstadt, 6 Februari 1748 – Gotha, 18 November 1830) adalah seorang Jerman, pendiri Ordo Illuminati. Walaupun dibesarkan di lingkungan Yesuit, pada akhirnya ia menyimpang dari ajaran ordo tersebut dan pada 1 Mei 1776, dengan bantuan Adolph Freiherr Knigge, ia mendirikan suatu ordo baru “Order of Perfectibilists” yang selanjutnya dikenal dengan nama Illuminati. Ordo ini memiliki misi untuk menghapuskan semua pemerintahan monarki dan agama. Adam Weishaupt adalah sosok manusia yang paling dikenal di kalangan zionis dan freemason. Tidak ada revolusi apa pun pada abad ini kecuali dihubungkan dengan nama dan cita-citanya. Revolusi Perancis, Revolusi Bolshevik Rusia; selalu berakhir pada mata rantai pemikiran dan strategi brilian dari pemikirannya.
Pada awalnya, dia adalah seorang pastor Katolik yang kemudian membelot menjadi pelopor yang paling gigih dalam menentang agama Kristen serta agama lainnya. Gerakan rahasia Iluminati berkembang dengan jaringan yang “menggurita” dikarenakan dukungan dari keluarga Rothchild. Meyer Amschel Rothchild (1743-1812) merupakan tokoh perbankan yang sangat dominan di Jerman dan disebut sebagai dinasti, karena keturunannya memegang jaringan kerajaan dunia perbankan di Eropa dengan ambisi- ambisinya untuk menguasai perekonomian dunia. Salah satu ucapan Rothchild yang terkenal adalah:
“Beri aku kesempatan untuk mengendalikan ekonomi suatu bangsa, dan aku tidak akan pedulikan siapa yang berkuasa (give me control over a nations economic, and I don’t care who writes its laws).”
Motto Rothchild ini memberikan kekuatan serta dorongan seluruh anggota Iluminati untuk tidak melewatkan segala aspek yang menggiring mereka pada diktator ekonomi yang mampu menguasai dan mengendalikan pemerintahan di pelosok dunia. Bahkan, salah satu Presiden Amerika ke-20, yaitu [[James Abram Garfield]] yang juga anggota Iluminati berkata:
“Barangsiapa mengendalikan uang atau perekonomian suatu bangsa, maka ia akan menguasai bangsa tersebut (whomever that control the money or economic of nation, they would control the nation too).”
Adam Weishaupt juga seorang Jesuit, profesor di bidang hukum dan mengajar di Universitas Ingoldstadt, Bavaria, Jerman, sampai tahun 1770. Kekecewaan dirinya terhadap dogma-dogma Kristen Katolik menyebabkan dirinya keluar dari jabatannya sebagai pastor dan mulai mengabdikan diri pada gerakan zionis untuk mendirikan satu pemerintahan dunia (one world government) yang dipercaya akan menegakkan martabat manusia dengan menghapuskan agama di muka bumi, kecuali paham setan (abolition of all religion, except satanism).
Jabatannya sebagai pastor dan Jesuit ditinggalkannya karena merasa bertentangan dengan pemikirannya yang bersifat kosmopolitan dan universalitas. Hal ini merupakan awal dari terbentuknya ordo Iluminasi. Dikatakan oleh Albert G. Mackey:
“Weishaupt yang berpandangan kosmopolitan yang mengetahui ajaran tahayul para pastor yang sewenang-wenang di bidang hukum, telah mendirikan partai oposisi di Universitas. Ini adalah awal rencana Iluminasi atau ‘penerangan’. (Weishaupt whose views were cosmopolitan and who new condemned the bigotry and supertision of the priest, established opposing party in the university. This is the beginning of the order of Illuminati or the enlightened).”
Setelah keluar dari gereja Katolik, gereja mengklaim dia mendirikan jaringan konspirasi baru yang disebut dengan Luciferian Conspiracy serta Gereja Setan (The Synagogue of Satan). Ditambahkan menurutnya, setan bukanlah makhluk yang hina, melainkan kekuatan yang melambangkan kejujuran, keberanian, dan kebebasan. Setan sebagai makhluk telah mendapatkan pengampunan Tuhan dan sebagai bukti penebusannya setan ingin menyelamatkan manusia. Ajaran ini ditanamkan kepada para anggota Iluminasi bahwa paham Satanism merupakan bentuk evolusi kemanusiaan, lambang kebebasan manusia, dan mencakup jaringan denyut kehidupan dunia secara global (Satanism is about the evolution of humanity and the promotion of freedom on individual and global scales). Banyak yang menganggap ini hanyalah propaganda gereja kepada kaum illuminasi
Selama lima tahun dia menyusun buku yang berjudul [[The Novus Ordo Seclorum]] yang berisi konsep-konsep, doktrin, serta teori tentang pemerintahan global. Buku tersebut selesai pada tanggal 1 Mei 1776. Sebagai penghormatan terhadap dirinya, tanggal 1 Mei dijadikan sebagai hari perayaan Komunis di seluruh dunia. Menurut Myron Pagan, langkah-langkah strategis yang ditulis Weishaupt untuk mewujudkan ambisinya tersebut antara lain, sebagai berikut.
l. Iluminati harus menguasai para pejabat tinggi pemerintahan dari beberapa tingkatan jabatan, bila perlu dilakukan cara-cara kotor dengan menyogok, baik dengan uang maupun perempuan. (Monetary and sex bribery was to used to obtain control of men already in high places in the various levels of all governments and other field of endeavor).
2. Iluminati melakukan perekrutan terhadap aktivis mahasiswa yang potensial, yang mempunyai bakat dan dari keturunan yang unggul untuk dilatih sebagai anggata Iluminasi yang prospektif di masa depan. (The Illuminati who were on the faculty of colleges and universities were to cultivate students processing exceptional mental ability and who belong to well-bred families with international leanings and recommend them for special training in internationalism).
3. Mereka yang sudah terperangkap dalam jaringan Iluminasi, termasuk mahasiswa yang telah dilatih dan diberikan pengetahuan khusus tentang dunia internasional, serta cita-cita Iluminasi akan dijadikannya sebagai agen Iluminati di beberapa negara dan ditempatkan sebagai staf ahli atau spesialis yang mendampingi pejabat kunci pemerintah. (All influential people who were trapped to come under the control of Illuminati, plus the students who had been specially educated and trained, were to be used as agents and placed behind the scenes of all governments as experts and specialist).
4. Iluminati akan menguasai seluruh saluran media massa, baik media elektronik maupun cetak, memiliki dan mengontrolnya pemerintah sedemikian rupa sebagai satu-satunya solusi sehingga mampu membentuk opini publik. (They were to obtain absolute control of the press so that all news and information could be slanted to convince the masses that a one word government is the only solution to our many and varied problems. They were also to own and control all the national radio and TV channels).
Misi utama dari Illuminati di bawah Weishaupt adalah untuk membentuk realm dunia yang disebut New World Order melalui supremasi sains, teknologi, bisnis, penghapusan semua sistem pemerintahan feodal dan agama di dunia.
1. Mendirikian Sebuah Pemerintahan Dunia Tata Dunia Baru dengan menyatukan gereja dan sistem moneter di bawah pengaturan mereka. Gereja pertama dibangun pada tahun 1920-an dan 1930-an. Mereka menyadari akan perlunya kepercayaan religi yang melekat dalam diri manusia, yang pada gilirannya akan dijadikan sebagai alat untuk mencapai target dari tujuannya, oleh karena itu mereka membangun sebuah majelis “gereja” untuk mengarahkan kepercayaan umat manusia ke arah yang diinginkan, sesuai dengan tujuan mereka.
2. Menyempurnakan perusakan secara keseluruhan identitas nasional semua bangsa, sebagai konsideran utama jika konsep Sebuah Pemerintahan Dunia berhasil dilaksanakan.
3. Melakukan penyempurnaan perusakan semua agama dan terutama agama Kristen, dengan sebuah pengecualian sebuah agama yang boleh eksis, yaitu agama hasil ciptaan mereka, seperti yang disebutkan di atas.
4. Menyempurnakan kemampuan alat kontrol setiap manusia melalui pengendalian pikiran (mind control) dan tekonotronik (techonotronic) sebagaimana disebut oleh Zbignew Brzezinksi, yang akan menciptakan sebuah robot seperti manusia dan sebuah sistem teror yang akan membuat Felix Dzerzinhski’s Red Terror terlihat seperti anak-anak yang sedang bermain.
5. Menyempurnakan akhir dari semua industrialisasi dan produksi nulkir yang menghasilkan tenaga listrik, yang mereka sebut dengan “the post-industrial zero-growth society”/masyarakat ….. . Kecuali komputer dan jasa industri. Industri-industri AS yang tersisa akan dipindahkan ke negara lain, seperti Meksiko yang terdapat tenaga kerja budak yang berlimpah-limpah. Seperti yang telah kita lihat pada tahun 1993 ini telah menjadi sebuah kenyataan melalui jalur North American Free Trade Agreement, dikenal dengan NAFTA. Orang yang tak memiliki pekerjaan di AS segera sesudah kehancuran industri akan menjadi pencandu opium-heroin atau kokain, atau menjadi statistik dari proses penghapusan “kelebihan penduduk”, yang kita ketahui dengan sebutan Global 2000 Report.
6. Mendorong, dan pada akhirnya melegalisasi penggunaan narkoba/obat-obatan terlarang dan pembuatan pornografi dalam bentuk “seni”, yang akan diterima oleh masyarakat global dan akhirnya menjadi suatu yang biasa.
7. Menyempurnakan depopulasi kota-kota besar menurut uji coba yang dijalankan oleh rezim Pol Pot di Kamboja. Sangatlah menarik untuk mengetahui bahwa rencana-rencana genocide/pembataian dibuat di AS oleh salah satu fondasi penelitian Club of Rome, dan dikepalai oleh Thomas Enders, seorang pegawai ranking atas State Department. Juga sangat menarik bahwa komite kini sedang berkinginan untuk mengembalikan para pembunuh Pol Pot ke Kamboja.
8. Menekan semua perkembangan ilmiah, terkecuali yang dianggap menguntungkan Illuminati. Yang menjadi sasaran khusus ialah energi nuklir untuk tujuan damai. Yang paling dibenci ialah percobaan peleburan/fusion yang kini sedang dicemoohkan dan ditertawakan oleh Illuminati dan JACKAL pressnya. Perkembangan peleburan/fusion torch ini akan memadamkan konsepsi Illuminati mengenai “terbatasnya sumber daya alam”. Sebuah FUSION TORCH, jika digunakan dengan benar, akan menciptakan sumber daya alam yang berlimpah tetapi hingga kini belum dipergunakan, bahkan dari bahan-bahan yang paling biasa. Penggunaan FUSION TORCH banyak sekali dan akan menguntungkan umat manusia dalam segala hal, tetapi fakta ini belum juga sedikitpun diberitahukan kepada maysarakat.
9. Menyebabkan kematian atas tiga milyar orang pada tahun 2050, dengan melalui perang yang dibatasi di negara-negara maju, dan dengan bantuan kelaparan dan berbagai penyakit di negara-negara dunia ketiga, orang-orang yang mereka sebut “useless eater”. Komitee 300 (Illuminati) memerintahkan Cyrus Vance untuk membuat tulisan ilmiah tentang masalah ini mengenai bagaimana cara melakukan pembunuhan massal seperti ini. Tulisan tersebut dibuat dengan judul “Global 2000 Report” dan diterima serta disetujui untuk dilaksanakan oleh mantan Presiden James Earl Carter dan Edwin Muskie, lalu oleh Menteri Negara untuk dan atas nama Pemerintahan AS. Atas persyaratan yang tercantum di Global 2000 Report, populasi AS harus dikurangi hingga 100 juta pada tahun 2050.
10. Untuk melemahkan akhlak bangsa dan untuk mengacaukan pekerja di tingkat buruh dengan menciptakan PHK. Dengan berkurangnya pekerjaan dalam kaitannya dengan aturan pertumbuhan nol industri yang diciptakan oleh Club of Rome, laporan menggambarkan kelak pekerja yang sudah dirusak akhlaknya dan dilemahkan semangatnya akan lari kepada alkohol dan narkoba. Generasi muda akan didorong melalui musik rock dan narkoba untuk memberontak status quo, dengan begitu akan meremehkan dan akhirnya menghancurkan keluarga. Mengenai ini, Komitee memesan Institut Tavistock untuk mempersiapkan sebuah cetak biru, bagaimana cara meraih tujuan mereka. Tavistock mengarahkan Standford Research untuk menjalankan pekerjaan dibawah pengarahan Prof. Willis Harmon. Kerja ini kemudian dikenal dengan “Aquarian Conspiracy”
11. Untuk menjaga orang dimanapun dalam penentuan takdir mereka masing-masing, dengan cara menciptakan krisis yang berkelanjutan lalu “mengatur” krisis tersebut. Ini akan membingungkan dan menghancurkan moral penduduk secara luas dimana mereka dihadapkan dengan terlalu banyak pilihan, dan akan menciptakan suatu skala kelesuan yang amat luas. Dalam kasus di AS, dibuatkan sebuah keagenan Management Crisis, yang disebut dengan Federal Emergency Management Agency (FEMA), yang keberadaanya mulai saya lampirkan pada tahun 1980.
12. Memperkenalkan cara pemujaan baru dan untuk melanjutkan penambahan cara pemujaan yang sudah ada, termasuk musik rock gangster, seperti the Rolling Stones (sebuah group gangster yang dibentuk/FAVORED oleh European Black Nobility), dan semua group ciptaan Tavistock yang diawali oleh the Beatles.
13. Meneruskan pembangunan cara pemujaan Fundamentalisme Kristen dimulai oleh Darby, seorang pelayan British East India Company, yang akan disalahgunakan untuk memperkuat ZIONIST STATE Israel dengan mengidentifikasi bangsa Yahudi melalui mitos “Orang-orang pilihan Tuhan”, dan dengan menyumbang banyak uang, yang mereka percayai mereka menyumbang untuk alasan religi demi kemajuan umat Kristen.
14. Menekan penyebaran cara pemujaan keagamaan, seperti Persaudaraan Muslim, Fundamentalisme Muslim, THE SIKHS dan untuk menyelesaikan eksperimen tipe pengendalian pikiran Jim Jones dan “Anak Sam”. Sangat berharga untuk diketahui bahwa Khomeini merupakan ciptaan dari Inteligensi Militer Inggris Divisi 6, M16 terbaru. Pekerjaan rinci ini menunjukkan proses tahap demi tahap dimana Pemerinthan AS menerapkan untuk menempatkan Khomeini pada kekuasaan.
15. Mengekspor gagasan “liberalisasi religius” ke seluruh dunia juga untuk mengikis semua agama yang ada, tetapi lebih khususnya tertuju pada agama Kristen. Ini dimulai dengan “Theologi Liberalisasi Jesuit”, yang mangakhiri kekuasaan Keluarga Somoza di Nicaragua, dan kini sedang menghancurkan El Salvador, kini memasuki “perang saudara” tahun ke-25. Costa Rica dan Honduras juga dilibatkan dalam aktifitas revolusi, yang dihasut oleh Jesuit. Satu kesatuan sangat aktif dalam liberalisasi teologi ialah Misi Komunis Mary Knoll. Ini melibatkan perhatian media yang luas atas pembunuhan empat dari yang disebut “biarawati” Mary Knoll di El Savador beberapa tahun lalu. Empat biarawati iti merupakan agen Komunis subversif dan kegiatan mereka secara luas didokumentasikan oleh Pemerintah El Savador. Media massa AS dan media baru/new media menolak memberi pemeberitaan mengenai pendokumentasian massal yang dimiliki oleh Pemerintah El Savador, yang membuktikan apa yang dilakukan para biarawati Misi Mary Knoll di negara tersebut. Mary Knoll bekerja untuk banyak negara dan ditempatkan untuk memimpin peran utama dalam membawa Komunisme ke Rhodesia, Mozambik, Angola dan Afrika Selatan.
16. Menyebabkan keruntuhan ekonomi dunia dan menimbulkan kekacauan politik secara total.
17. Mengambil alih kekuassan atas semua kebijaksanaan dalam maupun luar negeri AS.
18. Memberikan dukungan penuh terhadap institusi supranasional seperti United Nations (PBB), IMF, Bank of International Settlements, Mahkamah Internasional dan sebisanya membuat institusi lokal menjadi kurang efektif, dengan perlahan-lahan menghapusnya atau membawa mereka ke dalam PBB.
19. Menyusup dan menumbangkan semua pemerintahan, dan bekerja dari dalam untuk menghancurkan integritas kedaulatan bangsa-bangsa yang merepresentasikan mereka.
20. Mengatur aparat teroris dunia dan untuk bernegoisasi dengan teroris kapanpun terjadi tindak terorisme. Perlu diingat bahwa Bettino Craxi-lah yang membujuk/meyakinkan Pemerintah Itali dan AS untuk bernegoisasi dengan penculik Perdana Menteri Moro dan Jendral Dozier, Red Brigades. Disamping itu, Dozier diperintahkan untuk tidak mengatakan apapun mengenai apa yang terjadi padanya. Jika suatu saat ia melanggar perintah tersebut, Henry Kissinger akan membuat ia mengalami apa yang dialami oleh Aldo Moro, Ali Bhutto dan Jenderal Zia ul Haq.
21. Mengambil alih kontrol pendidikan di Amerika dengan maksud dan tujuan untuk sepenuhnya menghancurkannya. Pada tahun 1993, kekuatan penuh efek dari peraturan ini menjadi kenyataan, dan akan menjadi lebih merusak lagi dengan adanya pengajaran “Outcome Based Education” (OBE) pada sekolah dasar .
Tapi di Indonesia, saya yakin gerakan illuminasi tidak akan berkembang sama sekali karena bangsa Indonesia sangat religius. Insya Allah.

18 April, 2011

Sudah Merupakan Keyakinan, Mau Apa ?

Filed under: Blogroll — Bambang Wahyudi @ 9:52 pm
SUDAH MERUPAKAN KEYAKINAN, MAU APA ??
Menjelang Ujian Nasional (UN) 2011 yang dimulai pada Senin, 18 April 2011, para siswa dan guru (termasuk Kepala Sekolah) beramai-ramai menggelar istighosah, doa bersama, bahkan sampai memohon berkah di kuburan-kuburan keramat seperti di kuburan Gus Dur. Tujuannya agar mereka dapat melaksanakan dan mengikuti UN dengan lancar dan sukses.
Bagi sebagian orang, hal itu sangat “tidak masuk akal” karena “jika ingin pandai, ya belajar” atau “jika ingin pelaksanaannya sukses ya bekerja secara optimal,” karena “apa yang bisa dilakukan oleh orang yang sudah meninggal ?.”
Yah, inilah Indonesia. Silakan saja bagi yang pro, dan silakan saja bagi yang tidak suka. Yang penting, yang tidak suka tidak usah sampai menyalahkan apalagi sampai berkata “itu musyrik.” Yang pro, tidak usah sampai memaksa yang tidak pro. Peace ah !

5 April, 2011

Mungkinkah Melinda Dee Senekad Itu ?

Filed under: Blogroll — Bambang Wahyudi @ 10:57 pm
MUNGKINKAH SEORANG MELINDA DEE MENIPU NASABAHNYA ?
Baru-baru ini santer diberitakan, seorang wanita cantik dengan inisial MD telah menipu nasabahnya hingga mencapai 17M rupiah. Dikisahkan pula beberapa mobil mewahnya, seperi Mercedez Benz, Jaguar, dan lain-lain disita.
Wanita itu bernama Melinda Dee alias Inong yang tinggal di kawasan Tebet, Jakarta Selatan. Ia peranakan Aceh yang bersuamikan Adus Ally (AA) yang berprofesi sebagai pemilik show room mobil-mobil mewah sejak akhir 1970an hingga sekarang. Dari semula (sebelum menikah) yang kehidupannya cukup sederhana di Benhil, setelah menikah ia tinggal di rumah suaminya di Tebet dan mulai menjalani kehidupan yang lumayan glamor. Banyak uang yang dibelanjakan untuk merawat tubuh dan kecantikannya di salon.
MD bekerja di Citibank sudah lama, sekitar 20 tahunan. Penghasilan saat ini mencapai 70 juta rupiah per bulan, dan setiap 3 bulan sekali mendapat bonus 250 juta rupiah. Sepertinya sangat mudah baginya membeli mobil-mobil mewah, apalagi sang suami yang berprofesi jual-beli mobil mewah yang memiliki beberapa showroom di bilangan Tebet. Meski ada beberapa mobil mewahnya yang disita, namun ia masih memiliki mobil-mobil mewah lainnya. Ada yang berminat membeli mobil-mobilnya ?, sepertinya ia butuh dana untuk ‘kasus’nya ini. Rekeningnya sementara diblokir.
Sepertinya ada ‘permainan’ di antara sesama-pemimpin Citibank yang iri dengan kemampuan MD mendapatkan nasabah kelas kakap, sekitar 500 nasabah dengan tabungan masing-masing bernilai T-an (triliunan) rupiah. Jika ia bermasalah (menipu) nasabahnya, maka ‘keributan’ pertama akan datang dari nasabahnya, nyatanya hanya nasabah yang mungkin ‘diplintir’ yang mempermasalahkannya. Jadi, sepertinya ini ada ‘permainan’ yang sengaja ingin menjatuhkan MD.
Memang, tidak ada manusia yang sempurna, pernikahan MD dengan AA tidak lagi berjalan mulus, bahkan di ambang kehancuran. Ah, itu urusan pribadinya.
Kita tunggu saja titik akhir masalahnya, siapa yang benar.

Kongres Sepak Bola Nasional ,29 mei 2011

 29 mei 2011

Kongres Sepak Bola Nasional

Filed under: Blogroll —triheriyanto36@yahoo.com
Ngapain pake repot-repot buang waktu, buang-buang uang, ngadain kongres sepak bola segala. Dihadirin Presiden lagi. Katanya mau nyari solusi gimana agar persepakbolaan Indonesia kembali berprestasi (di tingkat dunia) ?.
Yah, kayak begituan mah nggak usah repot-repot dikongresin segala. Pake logika sederhana aja udah ketemu akar permasalahannya, dan gimana caranya agar berprestasi.
Permasalahan utama, pasti alasan klasik, “kekurangan dana.” Akibatnya, nyari pelatih profesional gak dapet-dapet, nyari pemain yang hebat susah (apalagi dari Indonesia yang katanya gak bakalan bisa hidup hanya dari main bola), sarana dan prasarana latihan dan bertanding kurang memadai, honor kurang, jaminan hidup tidak ada, dan seterusnya. Hal ini terus akan berkait dengan kurangnya kompetisi (apalagi dengan pemain asing di luar negeri).
Permasalahan kedua, bisa jadi “kekurangan gizi.” Nyari 11 orang pemain inti plus dengan para cadangannya yang memiliki gizi cukup sulit banget. Anak-anak Indonesia umumnya hanya memenuhi gizi untuk menjadi sehat saja (inipun masih sangat terbatas), belum berpikir atau dipersiapkan untuk memenuhi gizi menjadi sehat dan hebat. Lihat saja di lapangan, mana pemain yang sanggup berlari tanpa henti dalam dua kali empat-puluh-lima menit masa pertandingannya (bolehlah istirahat sebentar-sebentar). Kekurangan gizi itu akan terkait dengan kekurangan intelektual intelegensianya (termasuk intelegensia pelatihnya yang memberi instruksi).
Permasalahan ketiga, bisa jadi “kesalahan urus.” Banyak pejabat pengelola sepak-bola yang tidak mengerti dunia profesional sepak-bola, banyak yang tidak bisa mengelola dana, dan sebagainya. Akibatnya, pemain sepak-bola harus pandai pula dalam olah raga bela diri, menyerang wasit, dan memilih pemain yang diturunkan bukan karena pertimbangan strategi, melainkan pertimbangan sosial (emosional) saja.
Yah, itulah tiga hal pokok mengapa persepakbolaan kita mandeg. Intinya, memang kita belum mengarah ke profesioanitas, jadi masih kelas kampung saja. Dari pada susah payah membentuk kesebelasan yang memerlukan banyak orang, mending kalau ada yang hebat, cukup satu saja, kirim (ekspor) atau tawarkan saja pemain itu ke klub-klub di luar negeri, kalau laku, lumayan.

26 March, 2010

Goro-goro Bp. P.

Filed under: Blogroll — Bambang Wahyudi @ 10:30 am
Kalau situasi negara yang sedang kocar-kacir, morat-marit, dan semacamnya ini ditanyakan ke Bapak P., pasti akan dijawabnya dengan “memang harus demikian, inilah masa di mana dikatakan sebagai goro-goro.” Semua kebobrokan akan mulai terkuak, segala kebusukan akan mulai terendus, segala kecurangan akan mendapat perlawanan. Inilah goro-goro.
Saya sendiri tak tahu persis apa sih goro-goro ?. Saya sebagai keturunan suku Jawa memang sering mendengar kata itu ketika di tontonan wayang kulit, mulai keluar empat sekawan (Punakawan), Gareng, Bagong, Semar, Petruk. Isinya kebanyakan banyolan yang membuat penonton terpingkal-pingkal. Apa maksudnya sekarang adalah jaman di mana banyak pelawak bermunculan sebagai jeda (selingan) adanya tontonan ‘perang’ di luar sana ?.
Perang antar-bintang ala Susno Duaji dan rekan seprofesinya, perang penguasa legislatif dengan yudikatif (kasus bank Century), perang antar-fakultas di universitas sana, perang antar-pendukung sepakbola, perang antar-suku di pulau sana, perang antara anggota PKL dengan Satpol PP, perang antara pengunjuk rasa dan polisi, perang antara pelajar dan warga setempat, dan banyak lagi.
“Semua wajar-wajar saja dan memang harus terjadi”
“Sampai kapan ?”
“Sampai ada pemimpin yang hebat”
“Hebat seperti apa ?”
“Yang omongannya bisa dipercaya, yang tindakannya terukur, yang mengayomi rakyatnya, yang… yang… yang ….”
“Apa ada ?”
“Pasti ada !”
“Kapan ?”
“Nanti, kalau sudah waktunya !”
“Haa??!!”
“Yah, nanti kalau sudah waktunya, tidak bisa dipaksakan..!”
“Ya, kapan ?”
“Nanti…, kalau sudah waktunya… tunggu saja..”
“Bisa makin kacau dong kalau masih lama…”
“Silakan saja, bubrah (hancur amburadul) juga tak apa-apa kalau memang harus begitu”
“Lah…, apa saya bisa selamat ?”
“Bisa…, pepatahnya, saiki jaman edhan, yen ra ngedhan ra kedhuman, ning luweh becik sing jujur lan waspodho
“Artinya ?”
“Sekarang ini jaman gila, kalau tidak ikut menggila, (kamu) tidak akan kebagian, tapi lebih baik yang jujur dan waspada”
“Artinya ?”
“Tidak usah ikut-ikutan menjadi orang kaya tetapi dari hasil menggila (korupsi, mark-up, dan sebagainya), lebih baik mencari uang secara jujur dan waspada (hati-hati, banyak jebakan). Hidupmu akan lebih tenang dan tenteram. Buat apa seperti Gayus, bisa bangun atau beli rumah miliaran tapi tidak bisa ninggali, terus dikejar-kejar dosanya sendiri…”
“Sebenarnya, apa sih yang sedang terjadi di negara ini Pak P ?”
“Ibarat anak kecil yang sedang mencari identitas dirinya, penuh terpaan di sana-sini hingga nanti tiba saatnya di mana ia memiliki prinsip yang dengan prinsip itu, ia tidak akan terombang-ambing lagi oleh berbagai cobaan.”
“Ibarat lain ?”
“Ibarat bumi ini masih mencari bentuk akhirnya yang pas. Selama belum pas, ia akan bergeliat, maka terjadilah gempa”
“Apakah ada hubungan antara bumi dan manusia ?”
“Wah !, gimana kamu ini…, ya erat sekali !, dari mana kamu dapat makanan ?”
“Ya, bukan seperti itu maksudnya…”
“Makanya, bumi itu disebut dengan ibu pertiwi, bumi itu ibunya manusia. Kalau manusia itu nakal, maka ibunya bisa menghukumnya, atau kalau kesal, bisa juga ibunya akan menangis…”
“Banjir ?”
“Bisa jadi…”
“Apa benar pejabat di negara ini banyak korupsi, Pak P ?”
“Ah kamu ini, lha lihat saja rumah-rumah mewah itu, milik siapa ?, apa bisa dengan gajinya ia memiliki rumah itu ?, lihat saja mobil-mobil mewah berkeliaran di jalan, berapa gaji si pemilik mobil itu ?, lihat saja yang tinggal di apartemen-apartemen itu ?, uang dari mana ia bisa beli ?”
“Selain gaji, kan bisa dari hadiah ?”
“Hadiah katamu ?, siapa yang mau memberi hadiah sebesar itu jika ia tidak memiliki jabatan ?, coba beri saja hadiah kepada pengemis-pengemis itu…”
“Jadi, gimana Pak P ?”
“Ya tidak gimana-gimana…, semua itu sudah menjadi lakon (peran)nya..”
“Artinya, semua sudah kehendak Tuhan ?”
“Ya, pastilah, mana ada yang sesuatu yang bisa terjadi di luar kehendakNya ?”
“Jadi, Tuhan merestuinya ?”
“Ya iya lah…”
“Maksudnya ?”
“Yah… Tuhan mempersilakan saja kalau ada manusia yang ingin memanfaatkan neraka ciptaanNya sebagai tempat tinggalnya yang abadi, tiadalah ciptaanNya yang sia-sia”
“Kalau belum waktunya akan muncul Sang Pemimpin (Ratu Adil), apa yang akan terjadi berikutnya ?”
“Bencana, kehancuran, malapetaka, kemarahan rakyat, dan sejenisnya”
“Ih, ngeri dong !”
“Kamu tidak ingin tergilas ?”
“Tentu !”
“Berpkirlah, berkatalah, dan berbuatlah yang baik-baik saja, dan berhati-hatilah (waspadalah) dengan sekelilingmu, karena banyak musang berbulu domba ?”
“Lho, gimana caranya, sementara di satu sisi kita harus berpikir positif tapi di sisi lain, kita harus mencurigai orang juga ?!”
“Dasar anak bodoh !!. Berpikir positif bukan berarti kita harus lengah !, Contoh, jika kita tahu teman kita punya penyakit kleptomania, maka sebelum ia datang, kamu sembunyikan dengan aman barang-barang berharga kamu. Itu namanya tetap berpikir positif, semacam mencegah orang lain berbuat dosa…”
“Okelah kalo begetu…, apa pesan Pak P kepada saya ?”
“Biasa saja, jalani hidup apa adanya, jangan neko-neko (macam-macam), pikirkan apa yang semestinya kamu pikirkan, kerjakan apa yang semestinya kamu kerjakan, jangan lakukan sesuatu yang bukan menjadi tanggung-jawab atau keahlianmu….”
“Lho, kan kemajuan bangsa menjadi tanggung-jawabku juga ?”
“Memangnya kamu ini siapa ?, apa bisa kamu ?, lha wong yang jadi Presiden saja belum tentu bisa, apalagi yang cuma jadi cere seperti kamu ini ?. Sudahlah, kamu pikirkan diri kamu, pekerjaan, dan orang-orang yang menjadi tanggung-jawabmu saja. Kalau semua sudah bersikap seperti itu, beres kok negeri ini.”
“O…, jadi karena orang memikirkan (dapur) orang lain, jadi nggak beres ya negeri ini ?”
“Bukan…, kebanyakan orang justru hanya berpikir untuk mencari celah narasi hukum yang tertulis untuk dijadikan tameng kejahatannya. Makanya, banyak mafia hukum (orang-orang yang bekerja sama untuk memutar-balikkan fakta hukum), mafia peradilan (mereka yang mengatur atau menskenariokan jalannya proses peradilan), makelar kasus (orang yang jual-beli perkara untuk diselesaikannya), dan semacamnya…”
“Padahal, dulu Presiden bisa menyelesaikan masalah perseteruan Polisi dan KPK yang berlarut-larut hanya dengan sekali pidato resmi, berarti Presiden ……”
“Huss !!!”
“Lakukan lagi saja ya…”
“Huss huss huss !!! (sudah tidak berani lagi….)”

23 March, 2010

Sejarah Singkat Penulisan Ilmiah di UG

Filed under: Blogroll — Bambang Wahyudi @ 4:55 pm
Seperti diketahui, bahwa ASKI (Akademi Sains dan Komputer Indonesia) adalah generasi pendahulu dari Universitas Gunadarma. Sebagai akademi, maka silabus yang disediakan untuk enam semester. Lalu, apa “gong” mereka (mahasiswa) untuk dinyatakan lulus setelah menempuh seluruh kewajibannya dalam enam semester ?.
Mengacu pada Perguruan Tinggi Negeri di mana banyak pengajar (dosen) ASKI bernaung, dan berdasarkan pemikiran-pemikiran beliau-beliau, maka ditetapkan, “gong” untuk mahasiswa dinyatakan lulus adalah melaksanakan Seminar Penulisan Ilmiah. Jadi istilah untuk mempertanggungjawabkan PI disebut dengan “Seminar” dan untuk mempertanggungjawabkan skripsi (S1) disebut dengan “Sidang” (ada setelah menjadi Sekolah Tinggi).
Mengapa Penulisan Ilmiah (PI)?
Berdasarkan pengalaman beliau-beliau mengajar, banyak mahasiswa yang tidak dapat mengungkapkan pikiran dan perasaannya melalui tulisan ketika diminta membuat tugas-tugas atau latihan. Apalagi jika harus dikaitkan dengan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, apalagi jika harus dikaitkan lagi dengan tata cara penulisan keilmiahan, dan satu lagi, seorang alumni, minimal pernah melakukan penelitian ilmiah di masa mereka masih kuliah.
Waktu itu, sangat terbukti, mahasiswa-mahasiswa yang sedang memperoleh tugas PI, kesulitan dalam menyampaikan pikirannya dalam selembar kertas saja (dulu belum banyak contekan atau contoh PI lain). Hanya menulis satu lembar saja saya harus bolak-balik ke Prof. Dali S. Naga (dulu masih S1) dengan coretan yang banyak.
Saya ingat pertanyaan beliau “Apa masalah yang akan Saudara teliti ?”
Saya jawab “Masalah pergudangan, Pak..”
Beliau bilang “Itu bukan masalah !”
Saya bilang lagi “Masalah stok barang, Pak”
Beliau bilang “Itu juga bukan masalah !”
Apapun yang saya jawab, semua dikatakan bukan masalah. Jelaslah jika tulisan saya juga dicoret-coret. Setelah sekian lama, mengertilah saya, ternyata yang disebut dengan masalah adalah “kalimat tanya.”
“Pernah dengar anak kecil bertanya berapa lima ditambah tiga, atau semacam itu ?” tanya Beliau.
“Pernah Pak” jawab saya.
“Itu masalah bagi anak itu, kalau anak itu sudah tahu, bukan lagi masalah baginya, begitu juga Saudara, kalau Saudara sudah tahu jawabannya, maka tidak lagi menjadi masalah” jelasnya.
Pola-pola pikir seperti itu yang sering diabaikan oleh mahasiswa yang akan menyusun PI. Sampai saat ini, banyak tulisan tentang Latar Belakang Masalah di PI setelah dibaca ternyata tidak ada masalahnya, justru yang banyak ada (di banyak PI) adalah judul tulisan, dan tujuan penulisan. Entah ini kelalaian Pembimbing atau memang Pembimbingnya juga tidak mengerti bagaimana menulis tulisan ilmiah ?.
Pertemuan PI di Kelas
Keputusan ini diambil sekitar 10 tahun lalu. Sebelumnya, tidak ada tatap muka di kelas untuk PI. Keputusan itu diambil karena sekitar 90% dari mahasiswa yang belum lulus tepat waktu adalah mahasiswa yang belum menyelesaikan PI-nya.
Jadi, ketika itu ada hambatan kelulusan mahasiswa dari faktor PI. Berdasarkan laporan (di Raker), penyebab terbanyaknya adalah sulitnya menemui dosen pembimbing, dan kesulitan mahasiswa menuangkan pikirannya ke dalam bentuk tulisan. Akhirnya diputuskalah bahwa Dosen Pembiming bertatap muka di kelas dengan bimbingannya sebanyak 8 kali pertemuan. Diharapkan dengan 8 kali pertemuan itu, mahasiswa bisa selesai membuat PInya. Meski harapan ini tidak sepenuhnya bisa direalisasikan. Amati saja, nanti (Juli-Agustus) yang seharusnya merupakan masa-masa libur kuliah, malah di saat itu mahasiswa banyak berkeliaran di kampus. Salah satu keperluannya adalah bertemu dosen pembimbing untuk menyelesaikan PInya.
Kelemahan PI Sekarang
Setelah sekian lama diberlakukan, PI sudah menggunung (berbagai masalah telah dipecahkan di PI) sehingga mahasiswa tidak mungkin mendapatkan masalah baru. Jeleknya, mahasiswa suka sekali mencontoh apa yang sudah ada. Baca saja kalimat atau alinea pertama di Latar Belakang Masalah, hampir semua memuji-muji perkembangan jaman, kemajuan teknologi, dan semacamnya. Padahal itu bukan dijadikan masalah, justru untuk dijadikan penyelesaian masalah yang harusnya ada di Bab Penyelesaian Masalah.
Kelemahan lain adalah dalam hal bahasa pemrograman (khusus untuk komputer), silakan tanya saja jika sedang membimbing atau menguji PI, “siapa yang membuat programnya ?,” sebagian besar menjawab “dibantu teman.” Dibantu sih tidak apa-apa, coba desak lagi dengan pertanyaan “statement …. jni untuk apa ?,” sebagian besar dari mereka mulai terdiam dan tunduk malu.
Jadi, banyak mahasiswa (senior) atau alumni atau rental-rental yang menawarkan pembuatan program komputer kepada pembuat PI, karena masalahnya dari waktu ke waktu ya itu-itu saja, mereka paling modifikasi sedikit programnya.
Kalau sudah begini, gimana ?
Untuk meyakinkan, maka tolong Dosen Pembimbing selalu menanyakan perkembangan penulisan mereka, mulai dari menyusun kata, kalimat, hingga ke pembuatan programnya. Uji ketika mereka mulai membuat.
Ketika saya uji dengan pilihan mana dari kalimat berikut ini yang paling benar, mereka terpecah-belah jawabannya:
1. HUT RI Ke 64
2. HUT Ke 64 RI
3. HUT RI Ke LXIV
4. HUT Ke LXIV RI
5. HUT RI Ke-64
Ada yang menjawab 1, 2, 3, 4, 5 , padahal kelima jawaban di atas tidak ada yang benar….